Bu Suni, seorang lansia yang harus membesarkan delapan anaknya seorang diri, menghadapi dunia dengan semangat meski hidupnya dipenuhi rintangan. Suaminya, seorang nelayan, kini terbaring lemas karena penyakit asam lambung kronis yang menambah beban pundak Bu Suni. Bermula dari makan jarang, suami Bu Suni akhirnya mengidap asam lambung kronis.
Selama lebih dari 30 tahun, Bu Suni berjuang melawan penyakit langka yang menggerogoti tubuhnya. Tumor kulit yang menyakitkan dan menghalangi aktivitas sehari-harinya. Sudah tiga kali beliau menjalani operasi, namun kesembuhan masih terasa nihil. Bahkan benjolan ditubuhnya mencapai berat 7Kg hingga 10Kg.
Untuk menyambung hidup, Bu Suni memelihara itik yang beliau jual demi mendapatkan beras. Tak jarang, beliau harus berjalan sejauh 10 KM, berkeliling menawarkan itik yang telah ia rawat. Meski begitu, banyak tetangga yang menolak tawarannya. Beberapa merasa jijik, sementara yang lain takut akan penyakit yang melekat padanya. Rasa sedih seringkali menbayangi, bahkan tak jarang beliau menangis di jalan karena itik yang ia jual tak satupun terjual, padahal di rumah suami dan anak-anaknya menunggunya.
Uang saya hanya cukup untuk beli beras, mba. Nasinya saya campur sama garam biar ada rasanya, ujarnya sambil tersenyum meski air mata tak bisa ia bendung. Di balik senyumnya, tersimpan kesedihan yang mendalam. Bu Suni bersyukur dengan apa yang dialami adalah bagian dari perjuangan hidupnya.
Gubuk reot tempat mereka tinggal semakin rapuh, atapnya terbawa angin yang membuat mereka terpaksa berteduh di bawah terpal seadanya. Rumah itu bukan milik mereka, melainkan pinjaman dari tetangga yang bersimpati dengan beliau. Namun, Bu Suni tak mampu memperbaiki rumah yang hampit roboh itu.
Keadaan semakin sulit ketika anak-anaknya terpaksa putus sekolah, terjebak dalam siklus kemiskinan. Setiap hari, Bu Suni menahan sakit yang meyiksa, berjuang tak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masa depan anak-anaknya.
Sahabat Aksi, mari kita bersama mengulurkan tangan untuk Bu Sini. Sekecil bantuan apapun yang diberikan, bisa menjadi harapan baru bagi kehidupannya. Mari kita tunjukkan kepedulian kita untuk memberikan Bu Suni dan keluarga kesempatan meraih masa depan yang lebih baik. Dalam kebersamaan, kita bisa memberikan mereka kekuatan untuk terus bertahan.